RUMAH GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Perspektif”   Catatan Seorang Pendidik Sebagai pendidik atau guru cukup risau menyaksikan tayangan beberapa hari ini yang menghiasi wajah dan ruang berita baik elektornik maupun surat kabar, setelah diktok palu disahkannya UU Omnibus Law, katanya negara demokrasi, negara menjamin warganya menyampaikan pendapat di muka umum, kenapa dipertontonkan kepada khalayak banyak, dilihat oleh semua mata yang memandang, banyak juga peserta didik dari semua tingkatan menyaksikan sikap dan perilaku para aparat yang seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat dalam menyampaikan pendapat atau unjuk rasa menggunakan pendekatan kekerasan kepada anak bangsa yang sedang berjuang menyuarakan suara hati yang mengusik rasa keadilan masyarakat. Semangat dan jiwa demokratis yang selama ini diagung-agungkan,bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang menjunjung tinggi hak-hak masyarakat seolah-olah pupus dan rusak oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab dan abai akan keselamatan warga masyaraka

“perspektif” Kita Butuh Agama, Agar Hidup Bahagia Kenapa sebagian besar kita masih merasa tidak bahagia dalam hidupnya, padahal hadirnya agama senyatanya untuk mewujudkan kebahagiaan hidup bagi pemeluknya, dimana salahnya kenapa ada pertentangan antara idealita dan realita dilapangan, apakah salah agamanya atau manusianya yang kurang memahami esensi agama dalam kehidupannya. Kalau dilihat dan dicermati secara persoalannya bukan pada agamanya yang salah, tapi berada pada diri kita dalam memahami dan mempraktikkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Manusia terlahir dengan banyak memiliki kekurangan dan kelemahan agar tidak sombong dan selalu bergantung kepada Allah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai hamba Allah di muka bumi ini, Allah membekal potensi akal pikiran dan Agama untuk membimbing manusia dalan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak. Kalau hanya mengandalkan akal pikiran semata tanpa dibimbing oleh agama, maka akan banyak mene

"Perspektif" Sudahkah Saya BerIslam dengan Benar Pemahaman dan praktik beragama yang selama ini saya lakukan adalah selain warisan orang tua juga hasil pencarian dan pemahaman diri sendiri dari hasil pendidikan yang saya tempuh dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi hingga strata 2. Pengalaman berkecimpung di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) dari tingkat Komisaris hingga Pengurus Besar turut memperkaya khazanah wawasan dan pengamalan beragama yang saya anut. Hasil dari perenungan-perenungan yang dalam dan panjang setelah banyak membaca buku, juga dari berbagai sumber referensi yang diterima membentuk cara dan sikap beragama yang sekarang saya jalani. Semua itu semakin membuat pertanyaan besar dalam diri saya, apakah cara dan sikap beragama selama ini sampai sekarang sudah benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan berdasarkan petunjuk Allah yang termaktub dalam al-Qur'an. Islam yang saya pahami adalah sebuah jalan hidup yang berisi tata cara dan

“Perspektif” Peran Masjid dalam Pembinaan Generasi Muda Masjid memiliki peran yang strategis dalam pembinaan generasi muda untuk tumbuh kembang menjadi generasi penerus yang memiliki kompetensi abad 21 dan menjadi motor penggerak perubahan di lingkunagannya masing-masing. Masa depan adalah milik generasi muda, ditangan dan Pundak remaja dan pemuda sekaranglah Cita-cita kemajuan suatu bangsa dan agama dipertaruhkan, keberhasilan Pendidikan dan pembinaan generasi muda salah satunya melalui Masjid menjadi tugas dan tanggung jawab bersama semua pihak baik, orang tua, pengurus masjid, pemuka agama dan masyarakat serta para pemimpin disemua tingkatan untuk merealisasikannya. Kecintaan generasi muda terhadap masjid akhir-akhir ini semakin surut dan bahkan hilang, digantikan kecintaan kepada dunia hiburan dan permainan yang ditawarkan oleh teknologi canggih internet. Berbagai menu dan aplikasi permainan serta hiburan telah menyita waktu dan memenuhi kegiatan generasi muda dalam mengisi

“Perspektif” Peran Masjid dalam Mencerdaskan Jemaah dan Masyarakat Adanya peningkatan kapasitas dan kualitas berpikir masyarakat akan berpengaruh dalam tatanan dan pola hidup yang semakin maju dan berkembang, menjadi masyarakat yang terbuka terhadap perubahan dan kemajuan zaman, sehingga akan berkurang kejahatan dan kebiasaan kurang baik yang selama ini diproduksi oleh masyarakat. Terciptanya masyarakat yang cinta ilmu pengetahuan dan berbagai kajian ilmiah akan mendatangkan kehidupan yang lebih sejahtera dan makmur. Keberadaan Masjid di tengah-tengah masyarakat menjadi salah satu pilar kemajuan dan perkembangan suatu masyarakat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai warga bangsa dan negara serta agama dalam praktik kehidupan sehari-hari. Masjid memiliki tanggung jawab dalam mencerdaskan jemaah dan masyarakat sekitarnya. Peran Masjid bukan hanya sebagai tempat menunaikan ritual ibadah saja, baik yang wajib maupun sunnah, akan tetapi secara moral keberadaan Masjid deng

“Perspektif” Praktik Baik Mengajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SDN Menteng 02 Jakarta di Masa Pandemi Covid-19 Pendahuluan Musibah pandemi covid-19 telah berlangsung lebih kurang 8 bulan berjalan, masih belum jelas dan menentu kapan akan berakhir, sampai saat ini masih tinggi penyebaran dan terdampak covid-19, segala upaya dan langkah-langkah telah dilaksanakan untuk mengurangi dan menyembuhkan dampak terjangkitnya virus corona, mulai dari membiasakan 3 M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, selain itu Gubernur DKI Jakarta sudah dua kali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan laju tumbuh dan berkembangkan penyebaran virus corona. Keberhasilan program PSBB merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat, sebagus apapun suatu program, tidak akan efektif dan berhasil apabila semua pihak tidak melaksanakan dengan baik dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Mudah-mudahan pandemi covid-19 segera berakhir

“Perspektif” Potret Generasi Muda Islam Indonesia Banyak kajian dan tulisan yang membicarakan siapa itu generasi muda dan perannya terhadap kemajuan suatu bangsa dan agama, begitu banyak dan berat tanggung jawab yang dipikul mereka dan harapan yang besar terhadap generasi muda untuk tampil dalam memimpin dan pelopor kemajuan serta perubahan dalam setiap aspek kehidupan. Nasib bangsa dan agama untuk mendatang ditentukan oleh genarsi muda saat ini, apabila usaha untuk menyiapkan generasi muda yang handal dan hebat sudah dilakukan dengan sangat baik oleh para generasi tuanya, maka jalan kemajuan dan perubahan ke arah yang lebih baik akan terwujud. Pertanyaannya sekarang, apakah para orang tua dan pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi generasi muda telah melakukan usaha-usaha maksimal dalam membekali dan memberikan pendidikan yang berkualitas untuk bekal menjadi generasi penerus suatu bangsa dan agama. Kalau mau jujur, kondisi realita generasi muda, khususnya generasi muda